Senin, 13 Maret 2017

BGP Attribute

Jika dalam EIGRP metricnya bandwidth dan delay, OSPF metricnya cost, BGP metricnya ada banyak yaitu as path, next hop, origin, dll makanya BGP disebut rich metric protocol. Kesemuanya tadi disebut attribute dan ditempelkan pada prefix yang diadvertise keluar atau yang diterima.
BGP ATTRIBUTE
BGP attribute dikategorikan menjadi wellknown dan optional. Wellknown masih dibagi lagi menjadi mandatory dan discretionary. Optional dibagi menjadi transitive dan non transitive.

Wellknown = semua router yang mengimplementasikan BGP pasti kompatibel dengan attribute tsb.
- Mandatory = attribute jenis ini pasti ada disetiap prefix. Contoh = as path, next hop, origin.
- Transitive = bisa kita set bisa tidak, tapi defaultnya ada. Contoh = local preference, automic aggregate.

Optional = Bisa kompatibel bisa juga tidak kompatibel.
- Transitive = jika ada prefix yang ditempeli attribute transitive, walau tidak kompatibel oleh router BGP yang menerima, tetap diadvertise ke router tetangganya.
- Non Transitive = attribute akan didrop dan tidak disertakan pada prefix yang diadvertise ke tetangga.

Ayo kita bahas satu per satu.

image
Gambar diatas menjelaskan AS Path, Next Hop, Origin, Weight dan Local Preference.

AS Path

AS Path adalah urutan AS Number yg dilalui dari source sampai tujuan. AS Path yang prefer untuk dilewati adalah yang paling sedikit ASnya. Jika pada RIP calculatenya berdasarnya hop count, BGP berdasarkan AS count, tidak peduli walau dalam 1 AS harus melewati ratusan router. AS Path dapat dimanipulasi menggunakan AS Prepend agar suatu route lebih prefer ke path lain.

Next Hop

Next hop adalah gateway yang dilalui untuk menuju destination. Jika pada IGP atau static routing, gatewaynya adalah adalah interface next router, maka pada BGP gatewaynya adalah next AS.
image
Misalkan R1 mempunyai prefix A yang diadvertise. Maka isi nexthop dari prefix A di R1, R2, R3 dan R4 adalah sbb:
- Di R1 prefix A nexthop = 0.0.0.0, prefix yang berasal dari dirinya sendiri nexthopnya selalu 0.0.0.0.
- Di R2 prefix A nexthop = 12.12.12.1, sebelum diadvertise keluar AS 100, R1 mengubah nexthop prefix A menjadi IP interfacenya yang peering ke AS 200.
- Di R3 prefix A nexthop tetap 12.12.12.1 karena pada BGP, nexthop bukan next router, tetapi next AS.
- Di R4 prefix A nexthop = 34.34.34.3, sebelum diadvertise keluar AS 300, R3 mengubah nexthop prefix A menjadi IP interfacenya yang peering ke AS 300.

Origin

Origin adalah asal suatu prefix. Ada 3 code origin:
i berasal dari BGP, bisa iBGP atau eBGP.
e berasal dari EGP, klo sekarang udah gak ada. Ini lewatin aja.
? dibaca incomplete, berasal dari redistribute ke BGP, bisa redistribute eigrp, ospf, static, connected, banyak deh.
Yang jelas urutannya i > e > ?. Klo i nya ada iBGP atau eBGP maka prefer ke eBGP karena eBGP ADnya 20, iBGP 200.

Local Preference

Menentukan upstream sama seperti weight. Local Preference yang paling besar lebih diutamakan. Local Preference diadvertise dalam local AS (iBGP).
image
Gambar diatas menunjukkan atomic aggregate dan aggregator.

Atomic Aggregate

Menunjukkan suatu prefix itu hasil aggregate atau tidak. Pada contoh diatas prefix 1.2.128.0/17 adalah hasil aggregate karena ada tulisan atomic-aggregate.

Aggregator

Menunjukkan AS dan router mana yang melakukan aggregasi, contoh diatas prefix 1.2.128.0/17 diaggregate oleh router 203.113.12.254 dari AS 9737.

Community

Community adalah mekanisme filtering dlm BGP, prefix akan diberi tag/label. Router dgn community yg sama akan mendapat prefix tsb dan community yang berbeda akan diignore.
no export = network tdk akan dikirim ke AS lain, hanya local AS saja
no advertise = mengadvertise network ke 1 router aja
internet = membawa trafic internet, PE mana yg ada internet menggunakan community internet
local as = sama dengan no export tp adanya di BGP confederation

MED

Menentukan path downstream atau traffic masuk. MED terendah akan dipilih. MED ini diadvertise keluar AS.

Originator ID

Digunakan dalam multiple Route Refector, jika originator id sama maka akan didrop. Hal ini lebih efisien sehingga client tdk perlu menerima dobel update dari 2 RR dgn originator id yg sama.

Cluster ID

Cluster ID menentukan suatu client tergabung dalam RR yang mana.

Weight

Dichartnya emang gak disebutin. Weight ini cuma ada dicisco. Path dengan weight yang lebih besar akan dilewati untuk upstream. Weight cuma diset di local router dan tidak diadvertise ke neighbor apalagi luar AS.

Untuk urutan BGP path selection nya kira-kira begini:

  1. Prefer highest weight (local to router)
  2. Prefer highest local preference (global within AS)
  3. Prefer route originated by the local router (next hop = 0.0.0.0)
  4. Prefer shortest AS path
  5. Prefer lowest origin code (IGP < EGP < INCOMPLETE)
  6. Prefer lowest MED (exchanged between autonomous systems)
  7. Prefer EBGP path over IBGP path
  8. Prefer the path through the closest IGP neighbor
  9. Prefer oldest route for EBGP paths
  10. Prefer the path with the lowest neighbor BGP router ID
  11. Prefer the path with the lowest neighbor IP address
Oke lanjut lagi ditulisan selanjutnya. Byee…
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner