Border Gateway Protocol (BGP) adalah protocol routing yang menghubungkan antar AS (inter domain routing). Autonomous System (AS) adalah kumpulan router yang berada dalam suatu administrasi tertentu, bisa berupa perusahaan atau organisasi, contohnya ISP bisa memiliki beberapa AS. AS saling terhubung menggunakan BGP dan terbentuklah internet.
Untuk membuktikannya kita bisa mengunjungi http://bgp.he.ne kemudian dikolom pencarian ketik nama perusahaan yang ingin kita tahu peering kemana aja, misalkan indosat.

Ketika kita klik salahsatu AS kemudian klik menu graph v4 maka akan kelihatan peeringnya kemana aja.
BGP didesain untuk menghandle prefix yang besar, yang tidak bisa dilakukan oleh protocol IGP semisal EIGRP ataupun OSPF. Untuk tahu aja, berdasarkan laporan http://cidr-report.org/ bahwa prefix diinternet saat tulisan ini dibuat sebanyak 659305.
Untuk lebih paham, kunjungi situs http://routeserver.org. Situs tsb memungkinkan kita melakukan telnet dan melihat prefix internet yang sesungguhnya.
Dibagian peta tsb, ada banyak lingkaran kecil yang artinya route server yang bisa ditelnet. Jika diklik kita akan masuk ke telnet. Jika tidak, kita bisa click kanan – copy link address kemudian paste ditelnet sepeti dibawah. Contoh dibawah saya mencoba telnet route server yang ada di Australia.
Hasilnya adalah sebagai berikut.
Dengan perintah “show ip bgp summary” kita bisa tahu route server tadi terhubung atau istilahnya peering ke mana aja. Dibagian paling kanan adalah jumlah prefix yang diadvertise oleh neighbor. Banyak banget kan?
Dengan perintah “show ip bgp” kita bisa tahu network mana lewatnya mana. Tanda > artinya best yaitu jalur yang dipilih menuju network tsb. Misal untuk menuju network 1.0.4.0/24 maka lewatnya 203.202.143.33.
Kemudian BGP adalah policy based routing. Artinya kita dapat memanipulasi path yang dilewati untuk menuju (downstream) atau keluar (upstream) dari AS kita dengan menggunakan attribute yang disediakan oleh BGP. Attribute di BGP juga cukup banyak sehingga disebut rich metric. Attribute BGP kita bahas ditulisan selanjutnya ya.
Untuk membuktikannya kita bisa mengunjungi http://bgp.he.ne kemudian dikolom pencarian ketik nama perusahaan yang ingin kita tahu peering kemana aja, misalkan indosat.
Ketika kita klik salahsatu AS kemudian klik menu graph v4 maka akan kelihatan peeringnya kemana aja.
BGP didesain untuk menghandle prefix yang besar, yang tidak bisa dilakukan oleh protocol IGP semisal EIGRP ataupun OSPF. Untuk tahu aja, berdasarkan laporan http://cidr-report.org/ bahwa prefix diinternet saat tulisan ini dibuat sebanyak 659305.
Untuk lebih paham, kunjungi situs http://routeserver.org. Situs tsb memungkinkan kita melakukan telnet dan melihat prefix internet yang sesungguhnya.
Dibagian peta tsb, ada banyak lingkaran kecil yang artinya route server yang bisa ditelnet. Jika diklik kita akan masuk ke telnet. Jika tidak, kita bisa click kanan – copy link address kemudian paste ditelnet sepeti dibawah. Contoh dibawah saya mencoba telnet route server yang ada di Australia.
Hasilnya adalah sebagai berikut.
Dengan perintah “show ip bgp summary” kita bisa tahu route server tadi terhubung atau istilahnya peering ke mana aja. Dibagian paling kanan adalah jumlah prefix yang diadvertise oleh neighbor. Banyak banget kan?
Dengan perintah “show ip bgp” kita bisa tahu network mana lewatnya mana. Tanda > artinya best yaitu jalur yang dipilih menuju network tsb. Misal untuk menuju network 1.0.4.0/24 maka lewatnya 203.202.143.33.
Kemudian BGP adalah policy based routing. Artinya kita dapat memanipulasi path yang dilewati untuk menuju (downstream) atau keluar (upstream) dari AS kita dengan menggunakan attribute yang disediakan oleh BGP. Attribute di BGP juga cukup banyak sehingga disebut rich metric. Attribute BGP kita bahas ditulisan selanjutnya ya.