Dynamic NAT sudah jarang dipakai karena membutuhkan banyak IP publik. Sebagai solusinya maka ada namanya Overloading NAT / Port Address Translation (PAT) yang hanya cukup dengan menggunakan 1 IP publik saja. Setiap host yang mengakses internet menggunakan IP publik yang sama dengan port yang berbeda, maka disebut Port Address Translation (PAT).

Berikut konfigurasi Overloading NAT / PAT:

Tentukan interface inside dan outsidenya.

Buat access list untuk mendefinisikan network yang akan di NAT. Kemudian masukkan perintah “ip nat inside source list [id access list yang tadi dibuat] interface [interface yang punya IP publik] overload”. Kemudian cobalah mengakses internet dari host yang ada di Branch3 setelah itu cek nat translation di router.

Sampai disini konfigurasi NAT telah berhasil. Gimana? Ada pertanyaan gak? Klo gak ada saya yang nanya deh…
Berikut konfigurasi Overloading NAT / PAT:
Tentukan interface inside dan outsidenya.
Buat access list untuk mendefinisikan network yang akan di NAT. Kemudian masukkan perintah “ip nat inside source list [id access list yang tadi dibuat] interface [interface yang punya IP publik] overload”. Kemudian cobalah mengakses internet dari host yang ada di Branch3 setelah itu cek nat translation di router.
Sampai disini konfigurasi NAT telah berhasil. Gimana? Ada pertanyaan gak? Klo gak ada saya yang nanya deh…
Apa bedanya Static, Dynamic dan Overloading NAT?
Dari sisi IP publik,- static NAT : 1 host 1 ip publik, digunakan misalnya klo ada server/server yang bisa diakses dari luar.
- dynamic NAT : make ip publiknya gantian, semakin banyak semakin bagus, digunakan agar LAN dapat mengakses internet. PC dari lan tsb tidak akan bisa diping dari luar.
- overloading NAT / PAT: cukup dengan 1 ip publik saja, fungsinya sama dengan dynamic NAT dan inilah yang banyak digunakan karena efisien.