Kenapa sih ada routing protocol? Bukannya udah ada static routing yang simpel? Static routing aja gak cukup gaes. Static routing bagus kalo networknya kecil dan perangkatnya gak banyak. Untuk ngerouting network sekelas ISP yang routernya bisa jadi ratusan bahkan ribuan, kita butuh namanya routing protocol. So… kalau ada changes disisi network misalnya ada jalur yang down, dia akan nyari jalur lain secara otomatis, jadi kita gak perlu ngubah ngonfig satu-satu.
Routing protocol ada berbagai macam. Berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi 2:
- Interior Gateway Protocol (IGP), IGP sendiri masih dibedain lagi jadi (sub) jenisnya2 yaitu Distance Vector dan Link State
- Exterior Gateway Protocol (EGP), cuma ada path vector
Autonomous System (AS)
Autonomous System (AS) adalah kumpulan router yang dimanage
oleh suatu entitas. Entitas tersebut bisa berupa perusahaan, ISP, dll. Tiap
Autonomous System (AS) mempunyai ID unik sebagai identitasnya yang disebut ASN.
ASN? Aparatur Sipil Negara? No… ASN = Autonomous System Number, ASN ini diatur
oleh IANA.
Yang membedakan IGP dan EGP adalah fungsinya dalam merouting
AS. Routing protocol jenis IGP untuk routing dalam sebuah AS, kalau protocol
routing jenis EGP untuk routing antar AS. Why? Sabar sabar nanti dijelasin
ehehe…
Distance
Vector
Distance = jarak. Jaraknya ditentukan oleh metric. Metric
disini adalah hop count. Semakin sedikit jumlah hop (router) yang dilewati maka
semakin prefer. Vector = arah. Maksudnya adalah interface mana yang dilewati
untuk menuju ke suatu destination.
Distance vector pakai algoritma Bellman ford. Router akan minta
informasi dari neighbor-neighbornya tentang table routingnya, destination
kemana metricnya berapa. Jika ada beberapa route dari neighbornya dengan
destination yang sama, maka akan dipilih route yang metricnya paling kecil dan
diinstallah di routing table dia sendiri.
Nah seperti itulah protocol Routing Information Protocol (RIP).
Maksimal hop count RIPv2 adalah 16. Bedanya RIPv1 dengan RIPv2? Salahsatu
perbedaannya adalah RIPv1 itu classfull, gak ada informasi subnet yang
diadvertise ke neighbor. Jadi cuma bisa advertise /8, /16 dan /24 aja. Kalau
RIPv2 itu classless, bisa advertise slash berapa aja. Seperti namanya, RIP ini
udh Rest in Peace, hampir-hampir gak dipakai. Selain RIP ada juga Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP). Kalau IGRP ini masih classfull dan maximal hop
countnya adalah 255.
Link State
Link = interface, State = statusnya. Setiap router akan
mengirimkan informasi link statenya. Klo di OSPF namanya LSA (Link State
Advertisement). Informasi link state ini kemudian dikumpulkan dan disusun
menjadi sebuah database kemudian terpilihlah main route untuk setiap
destination. Nah bedanya dengan distance vector, link state ini dia me-maintain
suatu database. Klo di OSPF namanya LSDB (Link State Database). Jadi router
link state itu tahu topologi suatu jaringan dari database tsb. Analoginya link
state itu adalah sebuah potongan puzzle, dan databasenya itu adalah gambar yang
terbentuk setelah semua puzzle tersusun.
Kalau Link state pakai algoritma djikstra. Intinya sih kalau
link state, dia tau kalau mau ke suatu destination itu jalurnya lewat mana aja.
Kalau distance vector, dia cuma tau kalau mau kemana lewatnya mana… dah gitu
aja simpel ehehe.
Protocol jenis link state ini biasa dibedakan menjadi
area-area. Area 0 (backbone) wajib ada, area non backbone itu opsional.
Tujuannya biar router yang menjalankan link state g terlalu terbebani dalam
me-maintain database. Router dalam area yang sama me-maintain database yang
sama. Routing protocol berjenis link state ini contohnya Open Shortest Path
First (OSPF) dan Intermediate System to Intermediate System (IS-IS). Metric
yang digunakan dalam link state adalah cost, cost itu ada rumusnya.
Advanced Distance Vector
Pengembangan dari distance vector dengan banyak fitur yang
ditambahin. Klo di distance vector cuma ngandalin metric hop coount, di
advanced ini metricnya lebih banyak yaitu bandwidth dan delay. Coba deh
bayangin, sekarang kan bandwidth beragam dari 1G sampe 100G ya. Gimana kalau cuma
ngandalin hop count? Router tipe distance vector bakal milih jalur yang lewat 3
hop tapi bandwidthnya 1G daripada lewat 100 hop tapi bandwidthnya 100G, kan
useless jadinya.
Routing protocol yang bertipe advanced distance vector
adalah Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). Algoritma yang
dipakai adalah Diffusing Update Algorithm (DUAL).
Path Vector
Yang terakhir yaitu path vector. Path vector ini sama persis
cara kerjanya dengan distance vector. Kalau distance vector itu yang hopnya
adalah router, kalau path vector hopnya itu Autonomous System (AS). Walaupun
didalem AS ada banyak router, dia gak peduli. Tetep aja dihitungnya 1 hop.
Routing protocol tipe patch vector cuma ada Border Gateway
Protocol (BGP). BGPlah yang digunakan untuk menghubungkan network diseluruh
dunia sehingga disebutlah internet.
Sementara gitu dulu ya. Singkat aja, detailnya nanti
inshaAlloh di tulisan selanjutnya. Kalau ada yang keluapaan nanti diupdate. Biar
singkat penting mengena, daripada yang lama tapi gak jadi-jadi ehehe…
